Archive

Archive for the ‘Tutorial’ Category

Manakah Asam Kuat dan Basa Kuat?

September 14, 2010 Leave a comment

Aminu Irfanda Supanda

Asam Kuat (semuanya terdissosiasi sempurna dalam air) contohnya:
Asam klorida: HCl
Asam bromida: HBr
Asam iodida : HI
Asam sulfat : H2SO4
Asam nitrat : HNO3
Asam perklorat : HClO4

beberapa asam berikut dapat juga dikategorikan asam kuat:
Asam klorit (HClO3), Asam bromit (HBrO3), Asam perbromat (HBrO4), Asam iodit (HIO3), and Asam periodat (HIO4).

Basa Kuat (semuanya terdissosiasi sempurna dalam air) contohnya:
Lithium hidroksida : LiOH
Natrium hidroksida : NaOH
Kalium hidroksida : KOH
Rubidium hidroksida : RbOH
Kalsium hidroksida : Ca(OH)2
Strontium hidroksida : Sr(OH)2
Barium hidroksida : Ba(OH)2

Catatan: Basa kuat dengan 2 gugus OH, pada saat dilarutkan dalam air maka OH dalam larutan konsentrasi basanya menjadi 2 kali. Seperti halnya asam sulfat memiliki 2 ion H+‘,hanya satu ion yang terdissosiasi dalam air. Sementara proton kedua tidak berkontribusi penuh dalam menentukan keasaman larutan asam sulfat. (Baca dan diskusikan Teori Asam Basa Bronsted Lowry)

Sumber: http://wiki.answers.com/Q/What_are_all_the_strong_acids_and_strong_bases

Categories: Tutorial Tags: ,

Penyetaraan Reaksi Redoks: Metode Ion Elektron

September 2, 2010 3 comments

Febryan Amir Tarisa & Youvanka Wismirrah

Pada tutorial ini akan dibahas cara menyetarakan suatu reaksi redoks pada suasana asam atau basa. Sebelumnya perlu dipahami bahwa suatu reaksi dikatakan setara apabila:

(a) jumlah atom pada ruas kiri sama dengan ruas kanan.

(b) jumlah muatan di ruas kiri sama dengan di ruas kanan.

Karena kebanyakan reaksi redoks berlangsung dalam larutan air, maka molekul H2O, ion dan ion akan sering berpartisipasi, baik sebagai pereaksi maupun sebagai hasil reaksi.

Baik kita akan membahas penyetaraan dengan metode ion elektron. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Reaksi dipecah menjadi dua persamaan setengah reaksi, lalu masing-masing disetarakan melalui urutan sebagai berikut:

(a) Setarakan jumlah atom selain atom O dan H, dengan menambahkan koefisien.

(b) Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O secukupnya di ruas yang kekurangan O.

(c) Setarakan jumlah atom H, dengan menambahkan H+ secukupnya di ruas yang berlawanan

(d) setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron seruas dengan H+

Jika suasana asam penyetaraan selesai. Jika suasana basa H+ harus diganti dengan OH dengan cara sebagai berikut:

(e) Tambahkan OH pada kedua ruas sebanyak H+

(f) gabungkan H+ dan OH menjadi H2O

(g) kurangilah kelebihan H2O

2. Setarakan jumlah elektron pada dua buah setengah reaksi dengan menambahkan koefisien

3. Akhirnya, jumlahkanlah kedua buah setengah reaksi tersebut

Contoh 1:

Reaksi redoks pada suasana asam

Cr2O72- + SO2 → Cr3+ + HSO4

Cr2O72- → Cr3+

Cr2O72- + 14H + 6e → 2Cr3+ + 7H2O …………………..(1)

SO2 → HSO4

SO2 + 2H2O → HSO4 + 3H+ + 2e ………………(2)

Reaksi (1) tetap sementara reaksi (2) dikalikan 3

Cr2O72- + 14H + 6e → 2Cr3+ + 7H2O

3SO2 + 6H2O  → 3HSO4 + 9H+ + 6e

_______________________________________ +

Cr2O72- + 3SO2 + 5H+ → 2Cr3+ + HSO4 + H2O

Contoh 2:

Reaksi redoks pada suasana basa

Al + NO3 → AlO2 + NH3

Al + 2H2O → AlO2 + 4H+ + 3e

Al + 2H2O + 4OH- → AlO2 + 4H+ + 4OH + 3e

Al + 2H2O + 4OH- → AlO2 + 4H2O + 3e

Al + 4OH → AlO2 + 2H2O + 3e……………………….(1)

NO3 → NH3

NO3 + 9H+ + 8e → NH3 + 3H2O

NO3 + 9H+ + 9OH+ 8e → NH3 + 3H2O + 9OH

NO3 + 9H2O + 8e → NH3 + 3H2O + 9OH

NO3 + 6H2O + 8e → NH3 + 9OH………………………(2)

Reaksi (1) dikali 8, dan reaksi (2) dikalikan 3:

8Al + 32OH → 8AlO2 + 16H2O + 24e……………………….(1)

3NO3 + 18H2O + 24e → 3NH3 + 27OH………………………(2)

___________________________________________________ +

8Al + 3NO3 + 5OH + 2H2O → 8AlO2 + 3NH3

Mudah bukan.

*) Penulis adalah siswa-siswi kelas XII-IA-1 SMA Negeri 1 Sumbawa Besar

Hand Out: Teori Domain Elektron

September 1, 2010 Leave a comment

Teori Domain Elektron

Aminu Irfanda Supanda

Pendahuluan

Anda tentu mengenal ikatan kovalen yang telah dipelajari di kelas X. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh 2 unsur yang berikatan. Penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh setiap unsur akan menstabilkan unsur tersebut, karena unsur-unsur tersebut akan memiliki susunan elektron seperti susunan elektron pada gas mulia.

Untuk memudahkan Anda melukiskan ikatan kovalen, molekul-molekul yang akan berikatan dapat digambarkan menggunakan struktur Lewis. Perhatikan struktur Lewis molekul air berikut ini:

Dari struktur di atas digambarkan bahwa atom-atom penyusun air disusun secara garis lurus (linear). Namun penentuan secara eksperimen menunjukkan bahwa bentuk molekul air tidak linear, melainkan membentuk sudut. Mengapa demikian?

Unsur-unsur yang saling berikatan memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada jumlah pasangan elektron yang terlibat. Bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB) pada atom pusat suatu molekul. Teori Domain Elektron menyatakan bahwa “pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas tolak-menolak sehingga tiap-tiap pasangan elektron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan tersebut”. Teori ini juga disebut teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) atau Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi. Teori  ini dikembangkan oleh R.J. Gillespie dan R.S. Nyholm. Teori Domain Elektron menggambarkan arah pasangan elektron baik PEI dan PEB terhadap atom pusat.

Menurut Ralph H. Petrucci (1985), teori Domain Elektron merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR.  Teori ini adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan tolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut:

  1. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap atau rangkap tiga) merupakan 1 domain.
  2. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.


Teori domain elektron mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:


a. Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa, sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.

b. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron adalah:

Tolakan antar domain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebasdengan domain elektron ikatan > tolakan antara domain elektron ikatan.

c. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.

Bentuk Molekul

Metode AXE

Jumlah domain (pasangan elektron) dalam suatu molekul dapat dinyatakan sebagai berikut.

• Atom pusat dinyatakan dengan lambang A.

• Domain elektron ikatan dinyatakan dengan X.

• Domain elektron bebas dinyatakan dengan E.

jhja

Peer Teaching pada Pokok Bahasan Sel Volta dan Sel Elektrolisis untuk Kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar

August 16, 2010 3 comments

Aminu Irfanda Supanda

Rasional

Paradigma pendidikan Sistemik-Organik menekankan bahwa proses pendidikan formal sistem persekolahan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) daripada mengajar (teaching); (2) pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel; (3) pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri, dan, (4) pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan.

Untuk membantu mempersiapkan pembelajar mendapatkan pengalaman belajar yang optimal, diperlukan lingkungan kerja sama di dalam komunitas belajar yang murni. Kerja sama membantu pembelajar mengurangi tekanan dan lebih banyak memanfaatkan energi kejiwaan untuk belajar. Kerja sama antar pembelajar menciptakan sinergi manusiawi yang memungkinkan berbagai wawasan, gagasan, dan informasi mengalir bebas. Dan itu dapat meningkatkan pengalaman belajar bagi semua orang.

Ilmu kimia menjadi sangat penting dan menyenangkan untuk dipelajari apabila pengajar benar-benar mampu mengoptimalkan media, suasana yang menyenangkan dan mau belajar dari keadaan yang terus berubah. Pendekatan Peer Teaching dengan Tutor Sebaya adalah adalah bentuk pembelajaran yang memadukan kemampuan berpikir (mind), memperoleh fakta-fakta (acquire the fact), menyelediki makna (search out the meaning), memicu ingatan (trigger the memory), mempresentasikan apa yang kita ketahui (exhibit what you know), dan merefleksikan (reflect).

Strategi ini dilakukan dengan langkah-langkah: (1) fasilitator memberikan garis-garis besar materi yang akan dipresentasikan siswa, (2) siswa mempelajari dan merujuk referensi untuk memperkaya informasi, (3) siswa mempresentasikan materi di forum kelas yang pilihan topik dengan pengundian sementara siswa lainnya mengamati, (4) fasilitator memberikan feedback terhadap materi yang disajikan.

Teknis Pelaksanaan

  1. Waktu Presentasi hanya 10 menit meliputi ± 5 menit presentasi dan 5 menit tanya jawab dengan fasilitator.
  2. Undian untuk 5 kelas mengikuti format sebagai berikut: untuk yang 2 jam pelajaran – 90 menit (±8 – 9 siswa) untuk yang 3 jam pelajaran – 135 menit (±12 orang).
  3. Setiap siswa yang mempresentasikan diberikan keleluasaan untuk memanfaatkan referensi buku dan media.

Manfaatkan referensi di atas dengan referensi tambahan yang ada di perpustakaan atau di internet. Selamat Belajar!

Download Materi untuk Presentasi:  Peer Teaching Sel Volta.doc

Download  Media Presentasi Pembelajaran : Sel Volta

Contact konsultasi via HP: 085239528650